Home / Serba-serbi / Opini / Antara Tabut Dan Penjual Umang-Umang Enggano

Antara Tabut Dan Penjual Umang-Umang Enggano

SNN – Tabut bengkulu telah menyita Energi dan Keuangan masyarakat di tanah yang kaya akan sejarah ini, selama sepuluh hari penuh masyarakat disibukan pada kegiatan kebudayaan atau lebih cenderung ke perdagangan.

Berkembang isu tentang kegiatan serba mahal ini, mulai dari sewa lapak sampai perda musiman tentang meningkatnya uang parkir,terlepas benar atau salah itu hanya celoteh camar ditengah lautan bagi petinggi negeri jajahan inggris ini.

Mengapa ada penjual umang-umang ?? jawabnya penjual ini sudah jauh menyebrang dari tengah samudra, bertaruh nyawa dengan menaiki kapal penyebrangan antar selat, yang difungsikan di samudra hanya untuk ikut serta pada pestival tahunan ini.

Kerut kening penjual umang umang tidak bisa ditutupi lagi ketika datang hujan, bukan karena umang umang tadi akan mati, tapi lautan manusia tak tampak didepan mata dan umang-umang tak mampu menarik tangisan anak kecil untuk membelinya,dan penagih uang lapak akan memarahi dia dan umang umangnya.

Dinginnya malam menusuk tulang, di tengah derasnya hujan yang tak kunjung berhenti, tertunduk penjual umang-umang dengan tatapan dan pikiran sedalam inti sari bumi memikirkan biyaya lapak yang tinggi dan nasib anak dan istri yang di tinggal di samudra yang menanti si penjual pulang dengan hasil.

Malam puncak tabut seakan detik jarum jam yang berlari mengejar menit,sama sekali tak diharapkan penjual umang-umang, karena ketika sudah berada di puncak Tabut besoknya sudah harus pergi atau akan berhadapan dengan pasukan berbaju coklat yang akan mengangkat umang-umangnya menaiki mobil dengan perkataan kasar.

Apakah ini kejam ??? tentu tidak bagi penghuni rumah mewah yang ada rusanya,ini aturan,tapi bagi si penjual dan umang umang apa yang akan di jawab ketika anaknya menanyakan buah tangan apa yang dibawanya sesampai di rumah.

 

Penulis : Arwin

 

About adminSNN

Check Also

Senator Riri Siap Bersinergi Menurunkan Angka Kemiskinan

Hj Riri Damayanti John Latief di bersama Bupati dan wakil bupati Kepahiang beserta ibu bupati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *