BENGKULU, SNN- Bengkulu. Survey Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tahap VII Provinsi Bengkulu Bekerja sama Asia Competitiveness Institute (ACI) Singapura menilai rendahnya tahap kemajuan di hambat dari daya saing Bengkulu soal birokrasi, infrastruktur, sumber daya manusia bertempat di Hotel Santika.09/09
Pada saat menyampaikan Kata Sambutan Biro Ekonomi Pemprov Ansori Tawakal mewakili Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Pemprov mengapresiasi atas survei daya saing daerah digelar pada hari ini, data terakhir terhimpun Bengkulu beberapa tahun terakhir masuk rangking 24,25,28 Se-Indonesia mudah-mudahan bisa masuk rangking belasan tapi perlu usaha lebih bekerja keras lagi.
” Lima perioritas program utama Pemprov pertama, pengetasan kemiskinan dari data BPS tahun 2017 di angka 15,55% diatas rata Nasional, di Bengkulu 15% masih hidup di zona kemiskinan, kedua, meningkatkan produk unggulan daerah melalui sektor pertanian, sawit, karet, buah-buahan perternakan, perikanan dan pariwisata, ketiga, membangun infrastruktur dasar strategis, keempat, reformasi birokrasi pengelolaan pemerintahan yang baik dan bersih, saling bersinergi dengan ASN dan PNS produk kebijakan daerah, kelima, visit Wonderfull Bengkulu 2020 dalam khusus pariwisata,” jelasnya Ansori Tawakal memberikan kata sambutan.
Lanjut dikatakan Ansori, Apapun hasilnya dari survei nanti dapat meningkatkan evaluasi daya saing daerah, perlu di dukung secara serius apa yang sebenarnya terjadi konteks investasi yang ada di Bengkulu.
“Menurut saya Bengkulu sulit berkembang dalam daya saing dengan provinsi lain seperti , sumber daya manusia, infrastruktur bangunan dan telekomunikasi serta regulasi dan peraturan undang-undang,” katanya.
Hal senada, juga dikatakan ketua Apindo Basri Muhammad, sesuai dengan hasil survei sebanyak enam kali sampai hari ini mengadakan lagi survei, yang menghambat daya saing Bengkulu soal birokrasi, infrastruktur, sumber daya manusia.
“Peserta yang di undang dari beberapa unsur ada perkebunan, pertanian, perhotelan dan lain-lain karena kita pilih-pilih juga pesertanya terutama menjadi anggota Apindo karena seluruh perusahaan di Provinsi Bengkulu tidak semua masuk anggota kami, ” ujar Basri Muhammad.
Ia juga mengatakan, sebanyak 80 perusahaan pernah bergabung ke Apindo sekarang sudah menurun anggota disini.
Acara tersebut dihadiri, perwakilan ACi Singapura, Ketua Apindo, Plt. Gubernur diwakilkan Biro Ekonomi Pemprov serta seluruh peserta tamu undangan yang hadir.