BENGKULU, SNN- kewajiban mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), dengan mengabdikan diri di masyarakat tampaknya tidak memberikan kenyamanan dan keamanan, pasalnya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang bersekretariat di beberapa desa seperti Desa seperti Air Latak, Pasar Ngalam Priukan dan Lubuk Lagan Tumbuan Kecamatan Seluma Barat mengalami kehilangan.18/07
kejadian Naas ini mendapat respon dari serius Sekretaris Panitia KKN, Rahmat Ramdhani saat dikonfirmasi via whatsapp rabu 18/07 beliau menjelaskan kebenaran soal berita kehilangan itu dan mennyayangkan kejadian yang terjadi pada mahasiswa KKN.
“Panitia dan lembaga IAIN Bengkulu menyayangkan terjadinya peristiwa kemalingan yang dialami di 3 sekretariat mahasiswa KKN IAIN Bengkulu. Karena sebelum pelepasan kita sudah berkoordinasi dengan pemda seluma dan aparatur setiap desa namun masih terjadi, saat ini kami telah berkoordinasi lebih intens lagi dengan pihak keamanan dan di setiap desa untuk mahasiswa kami agar lebih aman dan terkendali, karena masih lama mereka disana. Baru 10 hari sudah tiga sekre di bobol maling,” katanya
menurut informasi,sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak kampus KKN berbasis Masjid diselengarakan selama dua bulan dari tanggal 9 Juli sampai dengan 12 September 2018 di beberapa Desa dikabupaten Seluma,namun baru berkisar sepuluh hari sudah ada 3 sekretariat yang dibobol maling,dengan jenis kerugian empat unit HP, uang 1 juta lebih dan STNK motor,
disinyalir barang mahasiswa yang hilang, empat unit HP, uang 1 juta lebih dan STNK motor. Sementara itu, 1 kelompok KKN IAIN di isi 12 – 13 orang mahasiswa, tersebar di seluruh Kabupaten Seluma. Ia juga menghimbau agar mahasiswa lebih berhati-hati dan tetap waspada, karena kejahatan berada dimana-mana.
Rahmat Ramdhani juga telah menghimbau kepada mahasiswa agar meningkatkan kewaspada dan tetap fokus pada kegiatan pengabdian.
“Panitia dan jajaran pihak IAIN Bengkulu menghimbau, kepada mahasiswa KKN IAIN Bengkulu agar selalu waspada dan tetap fokus dalam menjalankan program-program pengabdian pada masyarakat,” tegas Rahmat Ramdhani