LEBONG| BENGKULU, sinarnusantaranews.com – Debat kandidat pasangan Calon Bupati Lebong Teguh-Nasirwan berlangsung lancar. Di awal debat pasangan nomor 4 ini membuka debat dengan tiga salam khas Rejang.
Sebelum menyampaika visi misinya Paslon no 4 terlebih dahulu, sampaikan salam penghormatan pada Tuhan, manusia dan alam semesta.
Selanjutnya Teguh langsung memaparkan sejumlah isu strategis menekan angka kemiskinan, perbaikan SDM, tatakelola pemerintahan, rendahnya kualitas pertanian, produk pariwisata, dan lain-lain dalam satu Visi Terwujudnya Lebong Darussalam, berdayasaing, sejahtera menjadi sorotan.
“Ketersediaan 100 persen air bersih, 100 persen jalan hotmix, baju seragam, pendidikan gratis, fasilitas rumah sakit yang modern dan berobat gratis, bedah rumah, mobil rakyat, event wisata tiap bulan masuk dalam program prioritas kami,” jelas Teguh dengan detail.
Saat diberikan pertanyaan mengenai peningkatan SDM Lebong, pasangan ini menekankan pada pentingnya pengakuan dan perlindungan hak-hak tradisional masyarakat. Bagaimana masyarakat memiliki kepastian untuk menggarap lahan untuk bertani, menambang emas, dan lainnya.
Di sisi lain dalam 14 program prioroitas Teguh-Nasirwan juga menyiapkan beasiswa untuk pemuda Lebong untuk melanjutkan pendidikan S1, S2 bahkan S3 guna perbaikan SDM. Selain optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) akan ditekankan guna memberikan pelatihan dan pendidikan skill pada pemuda guna memenuhi pasar kerja.
Pertanyaan bagaimana inovasi daerah guna memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan yang selalu defisit? Pasangan ini juga dalam beberapa pertemuan dengan masyarakat menjelaskan kinerja berjaringan antara kabupaten, provinsi, DPD/DPR-RI, nasional hingga internasional harus dilakukan secara baik guna meningkatkan pendapatan daerah.
Teruntuk penanganan covid-19 Pasangan ini juga menekankan koordinasi dengan semua jaringan pemerintah, masyarakat, LSM juga memanfaatkan kearifan lokal para Twan Anoak Langia atau pengobat tradisional yang mampu menemukan sejumlah pengobatan untuk menghindari wabah covid-19.
Pertanyaan Fenomenal pada Sesi tanya jawab antar kandidat dalam debat kandidat Cabup/Cawabup Lebong berlangsung seru. Pertanyaan pasangan Teguh-Nasirwan cukup membungkam lawan.
Dalam sesi tersebut Teguh-Nasirwan memberikan pertanyaan pada seluruh kandidat mengenai fakta luas Lebong saat ini hanya 30 persen dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan ekonomi sementara sisanya 70 persen adalah kawasan hutan TNKS yang tidak bisa semena-mena digarap untuk pertanian dan pembangunan. Sayangnya tidak ada satu pun pasangan mampu menjawab dengan baik. Orientasi pasangan umumnya hanya berorientasi pada peningkatan ekonomi sementara di sisi lain mereka tidak menjawab bagaimana dengan aturan bahwa kawasan TNKS bukanlah wilayah yang dapat dibuka semena-mena.
Secara fakta saat ini Lebong terus mengalami perkembangan yang tentu saja membutuhkan wilayah, lokasi baik untuk pertanian, ekonomi dan perumahan. Membangun sawah, pertanian, dan lainnya tentu saja akan tertunda bila kawasan Lebong 70 persen adalah kawasan hutan TNKS. Kedepan ini menjadi persoalan serius bagi Lebong bagaimana ada sinergi antara TNKS yang merupakan warisan dunia dengan kebutuhan masyarakat Lebong.
Diperlukan kebijakan khusus yang berorientasi pada keadilan untuk semua. Pentingnya pengakuan dan perlindungan masyarakat adat di Kabupaten Lebong menjadi sorotan utama. Sebab 70 persen wilayah Lebong adalah kawasan hutan TNKS sementara hanya 30 persen yang dapat dikelola.
“Diperlukan strategi khusus mengatasi kondisi ini dengan sinergi pemerintah provinsi, dan nasional agar ada jaminan masyarakat dapat bertani dan mengembangkan ekonominya di tengah luasnya kawasan TNKS,” ujar Teguh.
Di akhir debat Teguh-Nasirwan menutup dengan ucapan terima kasih pada masyarakat, tokoh, serta semua kalangan di Kabupaten Lebong. (YNS)