Kepahiang, sinarnusantaranews.com – Dalam upaya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Desa Pekalongan, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menggelar dan melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) dalam rangka penetapan prapelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Ekonomi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2022.
Acara ini digelar bertempat di Aula Balai Desa Pekalongan, Senin (27/06/2022) pagi. Dalam musyawarah tersebut dihadiri langsung, Plt Camat Ujan Mas, Pajar Jaya, Kepala Desa Pekalongan, Syarifah Ainun, seluruh perangkat desa, BPD, LPM, tokoh masyarakat serta dihadiri oleh pendamping desa, Pendamping.
Kepala Desa Pekalongan, Syarifah Ainun, dalam sambutanya menyampaikan, sesuai dengan kebijakan terkait pemanfaatan 20 persen Dana Desa (DD) diperuntukan untuk program ketahanan pangan dan hewani.
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 104 tahun 2021 tentang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022. Menanggapi hal tersebut, Pemdes Pekalongan menganggarkan Dana Desa untuk program ketahanan pangan dan hewani sebesar Rp 200 juta.
“Ya, kita telah melaksanakan musyawarah. Dari hasil keputusan musyawarah tadi terdapat 2 program ketahanan pangan yang akan dilaksanakan tahun ini yaitu ketahanan bidang pertanian, pengadaan bibit jagung manis dan ketahanan bidan hewani, pengadaan bibit ikan lele,” ujar Kades Syarifah.
Lanjutnya, perlu diketahui bersama, bahwa masyarakat yang berada di Desa Pekalongan ini tidak semuanya memiliki lahan pertanian. Maka dari itu, bagi masyarakat yang mempunyai lahan tapi tidak mempunyai dana untuk bercocok tanam, maka akan diberikan bantuan bibit jagung manis. Sedangkan masyarakat yang tidak mempunyai lahan untuk bertani, makan akan diberikan bantuan bibit benih ikan lele. Untuk teknis pemberdayaan ketahanan pangan ini terdapat beberapa persyaratan.
Seperti dalam jangka waktu 4 bulan sudah menghasilkan seperti jagung tiga bulan sudah mendapat hasil. Ternak bibit lele juga bisa menghasilkan dalam jangka tiga bulan. “Perlu kami sampaikan bahwa bantuan bibit ini nanti diutamakan untuk masyarakat kurang mampu yang benar-benar membutuhkan serta bertanggung jawab atas bantuan tersebut. Jadi, tidak bisa tumpang tindih,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, tujuan utama pemerintah menggarkan 20 persen Dana Desa tahun 2022 ini, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19. ”Kami Pemerintah Desa berharap dengan adanya bantuan ketahanan pangan dan hewani ini nanti mampu meningkatkan kesejahteraan para petani di desa ini. Kami juga meminta kepada masyarakat di desa ini untuk mendukung program Pemerintah Desa ini. Jika nanti mampu bekerja sama yang baik tentu hasilnya juga lebih baik dan semua masyarakat di desa ini bisa menikmatinya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Pekalongan, Hambali, S.H menyampaikan, program ketahanan pangan dan hewani ini akan dilakukan secara berkelompok. Ada yang kelompok khusus bidang tanaman jagung manis dan ada kelompok khusus bidang peternakan budidaya ikan lele. Perlu kami sampaikan, tidak semua masyarakat di desa ini mendapatkan bantuan tersebut. Ada kriterianya. Itu sudah disampaikan oleh Kepala Desa. Hanya diperuntukan bagi masyakat perekonomiannya masih rendah atau tidak mampu, itu yang diutamakan.
“Ya, untuk teknis dan prosesnya nanti sudah kami siapkan semua. Masyarakat tidak perlu khawatir. Yang penting masyarakat dapat terbantu dan tepat pada peruntukannya sehingga bantuan ini betul betul terealisasi dengan baik,” tutupnya. (FB)