Bengkulu, Sinarnusantaranews.com – Tahun 2022 telah berlalu dan banyak hal yang jadi tatangan yang belum selesai sehingga berkaca dengan tahun yang lalu, mari membenahi dengan semua tantangan untuk lemajuan Propinsi Bengkulu, dunia telah menginjak tahun 2023. Tahun baru ini menjadi momentum yang paling baik untuk mengevaluasi seluruh kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2022 yang lalu.
Keberhasilan akan diraih bila perbaikan atas kinerja tahun lalu dapat dilakukan dengan cermat di 2023 ini.Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, sedikitnya ada lima tantangan untuk Provinsi Bengkulu yang perlu diperhatikan dan disiapkan strategi yang harus dilakukan sehingga upaya mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dapat tercapai.
“Pertama, mempertahankan pertumbuhan ekonomi Bengkulu tetap meningkat dengan sinergi, kolaborasi dan kerjasama yang baik antar stakeholder. Kendalikan harga bahan pokok agar tetap stabil. Jaga harga sawit tetap tinggi. Insya Allah, Bengkulu tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya resesi global,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (2/1/2023).
Kedua, Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini melanjutkan, pentingnya perbaikan infrastruktur terutama jalan dan jembatan baik yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota.”Dengan jalan dan jembatan yang baik, kualitas ekonomi masyarakat akan meningkat.
Mobilitas manusia, barang dan jasa menjadi lebih cepat dan efisien. Berbagai kegiatan akan berjalan lancar. Ibu hamil nggak lagi cemas saat berkendaraan. Di paripurna saya akan sampaikan ke pusat agar jalan tol Bengkulu-Linggau segera dilanjut,” tukas Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketiga, Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, pentingnya agar seluruh perusahaan yang beroperasi di Bumi Rafflesia menerapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Bengkulu 2023 sebesar Rp2,4 juta.