BENGKULU TENGAH, SNN – Dua Periode Kepemimpinan Ferry Ramli dan kurang lebih 10 tahun Pemekaran kabupaten Bengkulu Tengah tampaknya tak mampu merubah wajah kusut warga di Desa Tanjung Raman kecamatan Taba Penanjung ) pasalnya telah puluhan tahun harus terancam terisolir pasalnya jalan dan jembatan yang ada menuju desa tersebut masuk dalam kategori rusak berat dan terancam putus.
Dalam wawancara singkat kepada warga tanjung raman Julian menuturkan kekecewaannya terhadap pembangunan di daerahnya dengan mengatakan “Kami belum merdeka” Tegas julian menyikapi kurangnya sentuhan pemerintah Benteng terhadap persoalan jalan dan jembatan di Desa Tanjung Raman.
menurut penututuran julian Jembatan terakhir dibangun tahun 2000an, sampai saat ini belum dibangun lagi sudah puluhan warga terjatuh di jalan licin tersebut, dan bahkan jembatan yang tingginya setengah meter dari permukaan air pada saat normal tersebut bisa saja terancam putus ketika air besar.
“Kondisi saat ini, jembatan hanya tinggal setengah meter lagi dari sungai, jadi ketika dihulu sungai turun hujan warga desa tidak bisa lagi melewati jembatan, dikarnakan jembatan sudah tergenang air atau banjir, dan yang lebih menyedihkan lagi ketika sungai sudah besar, papan jembatan ikut tergerus oleh sungai,” ungkap Julian salah satu warga yang berasal dari desa Tanjung Raman
Keluhan ini terkait parahnya jalan dan jembatan tersebut sudah dirasakan delapan tahunan semenjak benteng berdiri “Keluhan kami masyarakat ini sudah berjalan hampir delapan tahun, semenjak Benteng ini berdiri belum pernah dibangun,Maunya kita pemerintah itu jangan mau enak di dia saja, mereka bisa duduk santai karena kami masyarakat juga, tolong pedulikan kami,” ungkapnya
Terkait Persoalan keluhan warganya, Kepala Desa Tanjung Raman Dodi, membenarkan keadaanya memang seperti itu dan pemerintah desa sudah pernah membawa persoalan ini kepada pemerintah kabupaten benteng, namun sampai saat ini tidak ada kejelasan.
“Begitulah kalau kami ini, sudah diajukan untuk perbaikan ke pemkab Benteng, DPUPR, tapi inilah kenyataannya, belum ada kepastian untuk dibangun, padahal jembatan tersebut sudah hampir hanyut” Tutupnya
Pewarta : Arwin