Internasional, sinarnusantaranews.com – Seiring tingginya permintaan, berbagai bisnis seperti industri garmen, kafe, dan peritel pun memunculkan kolaborasi Squid Game dan Halloween.
Halloween, yang merupakan acara global tahunan, juga populer di kalangan anak muda Korea Selatan. Berdandan dengan kostum hantu, tukang sihir, zombie, atau berbagai karakter lain juga mulai menjadi tradisi bagi para bocah taman kanak-kanak.
Tahun ini, kostum ala Squid Game menjadi koleksi Halloween favorit sejak serial itu dirilis pada September lalu.
Industri ritel membanjiri pasar dengan produk-produk terkait Squid Game tak hanya di Korea Selatan, tapi juga merambah hingga Indonesia. Hotel dan kafe menawarkan bermacam promosi dan acara dengan tema Squid Game untuk menarik pengunjung.
Jika Anda penggemar Squid Game, tubuh Anda akan otomatis merespons melodi khas ini apabila suaranya muncul tiba-tiba dari gedung sebelah. Untuk Halloween, sebuah bar di Seoul, Korea Selatan, mengubah salah satu ruangannya menjadi tema Squid Game selama sepekan.
Alunan lagu ‘Mugunghwa Ggoti Pieotseubnida (Bunga mugunghwa sedang mekar)’ akan mengantarkan Anda ke lantai dua, tempat bar tersebut berada.
“Ini kami buat sendiri,” kata Choi Sung-won, yang bekerja di sana.
Saat Anda masuk ke dalam bar, para pegawai berpakaian wearpack hijau dan merah dengan topeng (seperti yang ada di Squid Game) akan menyajikan minuman dengan tatakan ‘ddakji‘ berwarna merah dan biru. Ddakji adalah seni melipat kertas yang dipakai dalam serial tersebut.
Kepala bartender Bartique, Choi Sung-won, mengaku telah berencana mengadakan acara Halloween bertema Squid Game, sejak serial itu mulai populer di pertengahan September.
Meskipun Choi mengaku sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, dia mengatakan pada awalnya susah menemukan benda-benda terkait Squid Game.
“Benda bertema Squid Game sekarang banyak dijual di pasaran, tapi pada awalnya saya tidak bisa mendapatkannya sama sekali karena selalu kehabisan. Saya harus membeli dari luar negeri dan baru bisa menerima paketnya dalam tiga minggu.”
Salah satu permainan yang bisa diikuti oleh para pengunjung baru Bartique adalah ‘tantangan permen Dalgona’, sama seperti yang ada di dalam Squid Game.
Jika peserta berhasil, mereka akan mendapatkan koktail manis sebagai hadiah, tapi jika mereka memecahkan permen itu, yang artinya gagal, mereka akan mendapatkan ‘minuman keras mematikan’.
Acara Halloween ini sekarang sedang paling digandrungi pelanggan.
“Kursi sudah terpesan penuh untuk hari Sabtu, dan hanya tinggal sedikit yang tersedia untuk Jumat.”
Choi menyadari, ‘Squid Game‘ mendominasi Halloween tahun ini.
“Saya rasa ini sangat berbeda dibandingkan Halloween tahun lalu. Dulu, kita hanya punya labu sebagai dekorasi, tapi tahun ini saya bisa merasakan popularitas Squid Game di mana-mana. Orang-orang datang ke bar hanya untuk melihat dekorasi tema Squid Game.”
Jadi, tidak berlebihan bila dikatakan Squid Game mendominasi Halloween tahun ini. Keduanya bahkan bisa dikatakan sebagai ‘gganbu‘ atau teman baik — merujuk pada istilah yang digunakan dua pemeran dalam serial tersebut.
Menurut Item Scout, sebuah platform analisis e-commerce, jumlah produk yang berkaitan dengan Squid Game yang terjual di platform online Korea Selatan seperti Naver dan Coupang, naik 33 kali lipat dalam tiga pekan antara minggu keempat September dan minggu kedua Oktober.
Kostum paling populer untuk Halloween tahun ini, tentu saja, adalah berbagai wearpack dari serial tersebut.
Produk yang menduduki puncak terlaris di Naver Shopping juga kostum Halloween Squid Game.
Di kategori Topeng Halloween, 70% dari sepuluh produk terlaris terkait Squid Game, dengan topeng penjaga merah duduk di urutan pertama hingga ketiga.
Di Amerika Serikat, produk-produk terkait Squid Game juga memenuhi pasar kostum Halloween di Amazon.
Pakaian terusan warna hijau dengan nomor 001 yang dipakai oleh karakter Oh Il-nam di serial itu dijual dengan harga sekitar US$40 (Rp560 ribu), dan topeng pemimpin dijual dengan harga US$25 (Rp355 ribu).
Topeng-topeng lain yang dipakai oleh berbagai karakter di Squid Game juga tersedia.
Di Indonesia, pakaian dan topeng Squid Game juga membanjiri berbagai platform belanja online, termasuk Tokopedia dan Shopee. Jasa cetak kartu e-moneycustom dengan lambang lingkaran-segitiga-kotak juga banyak ditawarkan.
Di platform jual beli online Korea Selatan seperti G Market dan Auction, setelah seri Squid Game tayang, penjualan ‘dalgona’ naik 343% hingga 351%, sementara kelereng naik 115% hingga 653%, bila dibandingkan dengan periode sama bulan sebelumnya.
Dalam periode yang sama, penjualan ramen dengan rasa cumi-cumi (squid) naik 23% dari bulan sebelumnya, dan camilan cumi-cumi naik 56%.
Sejumlah perusahaan makanan juga merilis kolaborasi spesial ‘Squid Game X Halloween’ untuk merayakan malam tersebut, dan penjualan produk-produk makanan ini di toko serba meningkat lebih dari 20%.
Seseorang dari bagian distribusi berkata, “Karena popularitas Squid Game yang melonjak, kenaikan penjualan produk-produk terkait akan terus berlanjut.”
Namun popularitas Squid Game juga membuat beberapa pihak khawatir.
Beberapa sekolah di Amerika Serikat dan Eropa mengeluarkan larangan untuk mengenakan kostum terkait serial tersebut karena khawatir dengan kekerasan yang ditampilkan di Squid Game.
Menurut British Daily dan The Times, Sekolah Dasar Castle Park di Dublin, Irlandia, melarang para siswa untuk berdandan seperti karakter dalam Squid Game sebelum Halloween.
Tiga sekolah dasar yang terletak di Distrik Fayetteville-Manriers Central School, New York, juga mengeluarkan larangan serupa.
Kepala sekolah tiga SD tersebut dilaporkan mengirim surat untuk orang tua, mengatakan bahwa “kostum Squid Game tidak sesuai dengan aturan berbusana sekolah kami karena mengandung pesan kekerasan”.
Sebuah sekolah di Spanyol juga mengimbau orang tua untuk tidak mengizinkan anak-anak mereka mengenakan kostum Squid Game untuk Halloween. (Rls/RED SNN)