Bengkulu, Sinarnusantaranews.com – Nelayan adalah kelompok masyarakat yang berada di barisan paling depan dalam upaya memenuhi kebutuhan protein dan gizi seluruh warga Indonesia. Sebagai wujud apresiasi atas jasanya, pemerintah menjadikan tanggal 6 April sebagai Hari Nelayan Nasional.
Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, di Bumi Rafflesia, penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan dari Kabupaten Mukomuko hingga Kabupaten Kaur tergolong banyak.
“Para nelayan ini bukan hanya pejuang pemenuh kebutuhan protein dan gizi masyarakat, tapi mereka juga penjaga garis pantai terluar Indonesia, juga penghasil devisa dari sektor perikanan dan kelautan,” kata Hj Leni Haryati John Latief, Kamis (6/3/2023).
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini memberikan apresiasi atas berbagai program nyata pemerintah seperti bantuan berupa mesin perahu, alat tangkap, peralatan keselamatan dan lain sebagainya yang diberikan secara kepada kelompok nelayan.”
Alhamdulillah di Bengkulu Pemerintah Provinsi bahkan dengan anggaran Rp1,9 miliar para nelayan juga dibantu mengurus badan hukum untuk membentuk kelompok usaha bersama. Semoga perhatian seperti ini terus berlanjut,” ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini juga menekankan pentingnya pemerintah untuk terus memberikan edukasi kepada para nelayan untuk menangkap ikan dengan cara yang baik sehingga ekosistem perairan tetap lestari.
“Saya amati pemerintah juga telah berupaya untuk memberikan akses yang mudah kepada nelayan untuk memperoleh bahan bakar minyak (BBM) sehingga biaya melaut tidak terlalu mahal dan pendapatan nelayan dapat bertambah,” ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu ini menambahkan, upaya untuk mendongkrak kesejahteraan hidup nelayan perlu untuk terus ditingkatkan, baik dengan cara pemberian sarana dan prasarana yang memadai, maupun perbaikan-perbaikan aturan hukum.”
Apalagi di Bengkulu, banyak nelayan yang harus menghadapi ganasnya gelombang Samudera Hindia yang sering memaksa nelayan untuk tidak melaut sehingga sangat berdampak pada berkurangnya pendapatan mereka. Nelayan Bengkulu perlu mendapat perhatian lebih,” demikian Hj Leni Haryati John Latief. (FB)