KEPAHIANG, SNN – Pagi yang begitu sibuk, ketika orang melakukan aktifitas dan rutinitas seperti biasanya,dengan kelengangan waktuk yang begitu singkat, kali ini Musang ranmor kembali membentang sayapnya.
Ibu Meli yang berdomisili di desa Talang Karet Kecamatan Tebat Karai dan Ibu Riski, berdomisili di desa Temedak Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang,harus mengelamai kehilangan motornya disaat diparkirkan di pinggir jalan untuk melakukan rutinitas biasanya mandi dan mencuci di kali.
Motor Beat warna Merah Hitam tahun 2019 nopol BD 5322 GJ ,nosin,jm11e 2075601. Hal ini diketahui ketika mau pulang dari sungai,betapa terkejutnya melihat motor sudah tidak ada lagi. Dengan berlari memintak bantuan orang agar dapat mengejar pelakunya. Namun yang namanya musang tidak mungkin diam di temapat.
Di saat wartawan SNN meminta keterangan korban menjelaskan,”kami berdua sekitar lebih kurang pukul 07,00 wib berangkat ke sungai dengan tujuan untuk mandi dan mencuci sedikit. Setibanya di tempat parkir motor yang sering kami gunakan, kami parkirkan motor dan tak lupa kunci stangnya. Dengan tak merasa ragu kami pun mandi dan mencuci,jarak dari tempat mandi ke parkiran lebih kurang 30 meter dari pigir jalan. Waktu yang diperkirakan 30 menit kami pun bergegas mau pulang ,setibanya di parkiran motor kami melihat motor sudah tidak ada lagi. Kami berteriak sambi lari memintak warga untuk mengikuti jejak dan arah motor itu,namun hasilnya belum juga ada. Siang ini kami melaporkan ke Polsek kepahiyang, bahwa motor kami hilang. Saat ini kasusnya sudah ditangani pihak kapolsek kepahiang,”ungkap ibu Meli dan ibu Riski.
Musim paceklik memang rawan kehilangan motor,jamret,ranmor,maling dan besar kemungkinan akan terjadi perampokan. Di kabupaten Kepahiang mengalami paceklik. Maka dari itu dihimbau kepada masyarakat agar berhati hatilah. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak terjadi kerugian,seperti yang dialami 2 ibu ini. Kerugian ditapsirkan lebih kurang 18 juta.
Pewarta : Fheby
Editor : Asri