Bengkulu, Sinarnusantaranews.com – Setiap tahun sejak sebelum bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri dan juga kerap terjadi pada hari-hari besar lainnya, masyarakat selalu dipusingkan dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok. Hal ini seakan menjadi rutinitas yang tak mampu dikendalikan.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, keluhan melonjaknya harga-harga ini bukan hanya dikeluhkan oleh masyarakat yang membeli kebutuhannya sehari-hari, namun juga oleh para pedagang.”
Ini memang kebiasaan sejak dulu, tapi jangan anggap ini hal yang biasa. Jelas saja kenaikan ini membuat berat kehidupan masyarakat kecil yang ekonominya saat ini rata-rata masih belum pulih sejak pandemi covid-19 kemarin,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (14/4/2023).
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini mengakui berbagai program pengendalian harga seperti upaya mencukupi stok dengan mendatangkan bahan pokok dari daerah lain hingga operasi pasar telah dilakukan pemerintah dengan cukup baik.
“Tapi ketika dicek di lapangan, faktanya kan tetap saja harga-harga melambung tinggi dan menambah beban masyarakat. Bukan berarti lantas pemerintah nggak usah berbuat sesuatu, tapi yang terpenting adalah solusi sehingga masalah seperti ini tidak terjadi kembali,” ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini tak menampik upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan tidak semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan banyak upaya dari berbagai pihak.
“Lahan pertanian yang semakin tersingkir, ketersediaan pupuk bersubsidi yang masih dikeluhkan, singkatnya, semua upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan ini masih perlu dievaluasi agar perut masyarakat tidak ada yang lapar saat lebaran,” tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, saat ini dunia tengah berlomba-lomba untuk membangun ketahanan pangan guna menopang kebutuhan pokok masyarakat sehingga tidak terlalu bergantung pada negara lain.
“Sementara iklim semakin tidak menentu, perang antar negara belum berakhir, bencana masih terus mengancam. Ke depan kita harus kerja keras membangun ketahanan pangan ini,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief. (FB)