BENGKULU, SNN – Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membuka Seminar Nasional Teknologi Inovasi dan Aplikasi (SeNITia), Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (Unib),yang bertajuk “Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Indonesia Berkelanjutan”.(27/09).
Menjadi Keynote Speaker dalam seminar tersebut Rohidin Mersyah menegaskan “Agar inovasi itu menjadi sebuah value (mudah, murah dan cepat), terutama pada cakupan yang lebih besar, kalau dilakukan oleh perguruan tinggi dan dikawinkan dengan birokrasi pemerintahan,”
Setelah itu Rohidin Mersyah menjelaskan perguruan tinggi merupakan sarangnya ilmu dan tempatnya teknologi sebab itulah ilmu dan teknologi menjadi dasar dari sebuah inovasi dan bisa menunjang sebuah pembangunan yang berkelanjutan.
“Kenapa muncul konsep berkelanjutan itu? Dasarnya satu, kebutuhan manusia yang tidak terbatas (unlimited) sementara alam limited. Itu yang harus menbuat orang memunculkan gagasan atau pemikiran ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Unib Ridwan Nurazi mengatakan, Seminar Nasional ini memiliki beberapa tujuan yang diharapkan bisa mendukung kemajuan Bangsa Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu.
“Seminar ini diharapkan dapat menambah informasi yang terkait bidang teknologi, dimana hal ini juga mempercepat alih teknologi hasil penelitian unggulan untuk pengembangan teknologi di Indonesia, khususnya bagi Bumi Rafflesia,” jelasnya.
Lebih spesifik, Seminar Nasional ini menjadi forum pertukaran informasi ilmiah teknologi serta sosialisasi hasil penilitian dibidang sistem informasi, teknologi informasi, transportasi, sistem struktur sumber daya air, sistem manufaktur, geo teknik, energi terbarukan, dinamika dan kontrol, robotika, elektronika dan ramah lingkungan serta sains dan teknologi.
Seminar yang diikuti 74 Pemakalah perguruan tinggi dan swasta yang berasal dari Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jokjakarta dan Jawa Barat ini, selain Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah selaku Keynote Speaker, juga menghadirkan narasumber berkompeten dibidangnya, Pakar Mobil Listrik (TS) Muhammad Nur Yuniarto, Scientist Prof, Yasuhide Hobara dan Wakil Presiden Direktur Manajemen SKK Migas RI Luky Agung Lusgiantoro.