Bengkulu, Sinarnusantaranews.com – Lebih kerja secara ekstra agar angkah kemiskinan di Propinsi Bengkulu semakin turun dari tahun yang telah berlalu maka dari itu di harapkan terobosan-terobosan program pemerintah pusat maupun daerah dapat menekan kemiskinan dan dari program pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu tahun 2022 telah berjalan dengan baik.
Hal ini terkonfirmasi dengan turunnya jumlah penduduk miskin sebanyak 0,28 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan September 2022 dibanding bulan Maret 2022.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief memberikan apresiasi atas kinerja baik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dan berharap pada tahun 2023 ini angka tersebut dapat diturunkan lagi secara signifikan.
“Temuan BPS turunnya kemiskinan ini lantaran adanya dana bantuan langsung tunai yang disalurkan dengan tepat dan realisasi anggaran dana alokasi khusus. Jadi dua hal ini layak dipertahankan, ditambah dan dimaksimalkan sehingga mudah-mudahan tahun ini angka kemiskinan bisa turun signifikan,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (18/1/2023).
Dewan Pembina Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, salah satu program inspiratif untuk menekan angka kemiskinan adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menargetkan memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 15 ribu unit di tahun 2023.
“Di Bengkulu jumlah rumah yang tidak layak huni masih cukup banyak. Saya lupa persis angkanya berapa. Tapi yang jelas puluhan ribu lebih. Dan bedah rumah ini nggak mesti dari APBD, bisa juga lewat partisipasi masyarakat, CSR perusahaan dan lain-lain,” ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Putri Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief ini menekankan, dorongan pemerintah dalam optimalisasi zakat yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu kepada para mustahik juga sangat penting dalam membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
“Gerakan bayar zakat ke BAZNAS ini perlu disuarakan di seluruh masjid yang ada di Bengkulu. Potensinya sampai Rp1,2 triliun. Sayang sekali kalau realisasinya tahun 2022 kemarin baru Rp68,6 miliar,” imbuh Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni SMA Negeri 6 Kota Bengkulu ini menambahkan, ia akan terus meminta kepada kementerian terutama yang menjadi mitra kerjanya agar memberikan perhatian terhadap pembangunan di Bengkulu terutama yang menjadi prioritas perbaikan pada tahun 2023 ini.
“Pembangunan fisik harus berjalan dengan baik, pembangunan ekonomi kecil dan peningkatan ekonomi masyarakat harus bisa terlaksana dengan prima. Termasuk untuk penyaluran program-program sosial kepada masyarakat yang memang layak menerima,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief. (FB)