Bengkulu, Sinarnusantaranews.com – Butuh kerjasama yang bagus serta kekompakan untuk senantiasa menurunkan angka kemiskinan sehingga target yang diinginkan dapat tercapai dengan baik dan sukses, seseorang yang hidup dalam kondisi tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, minum, punya rumah dengan sanitasi yang layak dan lain sebagainya oleh United Nations dikategorikan sebagai orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, pembiaran terhadap kemiskinan ekstrem dapat memicu berbagai permasalah sosial di tengah-tengah masyarakat seperti stunting, anak putus sekolah, hingga kriminalitas.
“Alhamdulillah presiden sudah memberikan arahan kepada pemerintah daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024. Tahun lalu angkanya masih dua persen. Sebanyak 14 provinsi berada di atas angka nasional,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jum’at (27/1/2023).
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah sepakat menjadikan penanganan masalah kemiskinan ini sebagai prioritas di daerah masing-masing.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Bengkulu punya terobosan-terobosan yang sangat bagus. DPD dengan segala kewenangan yang ada selalu siap untuk senantiasa bersinergi menurunkan angka kemiskinan ini,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan pentingnya semua warga Bengkulu, baik yang diperkotaan maupun pedesaan dapat terjangkau dan terlayani oleh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Kalau semua sepakat menjadikan kemiskinan ekstrem ini sebagai sebuah masalah besar dimana semua orang harus ikut serta menanggulanginya, insya Allah target 0 persen pada tahun 2024 akan tercapai. Kita sudah punya pengalaman saat covid-19 kemarin,” ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Putri politisi senior Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief ini menambahkan, pembangunan di daerah sepanjang tahun ini harus benar-benar bisa konsisten dan fokus pada kewajiban untuk menyejahterakan rakyat dan mengabaikan program-program yang tidak relevan.
“Memang tidak akan mudah, tidak ada jalan pintas untuk mengakhiri suatu kemiskinan. Tapi presiden sudah membagi kerisauan ini. Semoga kerisauan presiden itu memberikan hasil nyata dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi pemerintah daerah menyatakan siap menindaklanjuti kerisauan presiden ini,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief. (FB)