GIANYAR, BALI, SNN – Tunggakan pembayaran klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Gianyar keteteran dalam memberikan pelayanan. Total tunggakan tidaklah sedikit, mecapai 21 Miliar, karena itulah pelayanan di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar ini menjadi tidak stabil.
“Ya nilai tunggakan ini memang cukup besar, yakni mencapai Rp 21 Miliar, “ tegas Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, dr Ida Komang Upeksa ditemui Rabu (26/9), membenarkan pernyataan itu.
Dinilai, tunggakan sebesar 21 Miliar itu terhitung selama 4 bulan terakhir, yakni dari bulan Mei sampai Sekarang.
“Ada yang terbayar, namun tidak semua, ada juga beberapa item yang belum terbayar sama sekali,“ terang Dokter asal Singaraja ini.
Tunggakan BPJS Kesehatan yang sebesar itu memang cukup mengganggu pelayanan di Rumah Sakit Tipe B itu. Dr Ida Komang mengungkapkan bersyukur masih ada silpa sebesar Rp 12 Miliar dari anggaran 2017, jadi bisa mengakali pelayanan untuk masyarakat.
“ Syukurnya masih ada Silpa tahun lalu itu yang kita pakai menutupi kekurangan,“ Lanjut dr Ida Komang.
Selain cara itu, pihak RSUD Sanjawani juga mengefesiensi anggaran untuk pembelanjaan yang tidak perlu, seperti perjalanan dinas atau kegiatan survei.
“ Belanja tidak perlu kita panding, belanja yang perlu tetep diutamakan, misal terkait pelayanan, seperti pembelian obat, makanan, pembayaran air, listrik dan lainya, “
Baca Juga Berita Nusantara Lainnya
Pentingnya kesehatan bagi masyarakat, Direktur RSUD Sanjwani juga membeberkan 3 besar penyakit yang paling banyak menggunakan klaim BPJS. Tertinggi Bronchitis, ernifisame dan penyait paru obstruktir kronik lainya yakni sebanyak 215` pasien sepanjang 2018 hingga Agustus. Urutan kedua ada pneumonia dengan 173 pasien dan diposisi ketiga ada strok tercatat sebanyak 171 dari Januari hingga Agusutus 2018.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Klungkung, yang membawahi wilayah Gianyar dr Endang Triana Simanjuntak mengaku untuk RSUD Sanjiwani pihaknya memang menunggu dana talangan dari Kementerian Keuangan RI.
“ Kita memang menunggu dana talangan dari kementerian keuangan yang baru cair senin kemarin, “ katanya.
Ia juga menyebut bahwa masyarakat Gianyar yang cukup banyak menunggak iuran BPJS, bahkan jumlahnya mencapai Rp 6 Miliar. Ia pun menghimbau masyarakat untuk membayar kewajiban tersebut, agar ada feedback yang seimbang juga antara masyarakat dan RSUD.
“ Salah satu deficit yang terjadi adalah masyarakat tidak memenuhi kewajiban, membayar iuran setelah mendapat pelayanan, “ tandasnya.
SUMBER ASLI