BENGKULU Selatan, SNN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, menyatakan usulan pembangunan di daerah itu yang dihimpun dalam Musrenbang 2020 di Bengkulu Selatan mencapai Rp. 153 miliar.
Kepala Bappeda – Litbang Bengkulu Selatan, Jonior Hafis MP menjelaskan usulan anggaran tersebut selanjutkan akan diajukan ke Musrenbang tingkat Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat ini.
Dikatakan Jonior Hafis MP,” berdasarkan hasil rekapitulasi yang telah dilakukan, total anggaran yang diusulkan oleh 40 OPDP di Bengkulu Selatan pada tahun 2020 yang dituangkan dalam rancangan renja OPD yaitu sebesar Rp. 544,697,075,478.00. Dari total anggaran tersebut, sebesar 28 persennya atau sebesar RP. 153,892,435,828.00, merupakan usulan program atau kegiatan dari hasil Musrenbang yang digelar di kecamatan dan telah diakomodir oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan. “
Jonior menambahkan,” kegiatan dalam renja opd, yang sumber pendanaannya dari dana alokasi khusus (dak) pada tahun 2020 adalah sebesar Rp. 174,447,077,750.00 dengan bidang dan kewenangan masing-masing OPD yang mengusulkan.”
Usulan kegiatan pembangunan yang dihimpun dalam Musrenbang tersebut kata dia, telah mengacu pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan,sehingga usulan yang diajukan selaras dengan visi-misi kepala daerah.
Sementara itu, Plt Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi dalam kesempatan itu mengatakan, salah satu fokus pembangunan daerah yang dipimpinnya itu tahun depan adalah menekan angka kemiskinan di Bengkulu Selatan. Bahkan pada tahun 2020 nanti ditargetkan pengurangan angka kemiskinan di Bengkulu Selatan lebih dari apa yang sudah kita capai saat ini.
“Untuk angka kemiskinan di Bengkulu Selatan tahun 2017 lalu diketahui sebesar 21,06 persen. Dan saat ini mengalami penurunan sebesar 2,41% pada tahun 2018 menjadi 18,65 persen,” terang Gusnan.
Untuk itu menurut Gusnan, Pemkab Bengkulu Selatan memprioritaskan 10 program pemerintah daerah dalam rangka percepatan pencapaian visi, misi pembangunan daerah. Dengan program unggulan tersebut diharapkan bisa menjadi trigger yang memberikan multiply effect (efek penggandaan) bagi percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Adapun program prioritas tersebut yakni, pengembangan budidaya ikan patin, pengembangan program tanam jagung, padi dan kedelai. Target tanam jagung mencapai 40 ribu hektar, pengembangan nilai tambah potensi peternakan, penertiban dan peningkatan nilai tambah dari hewan ternak, ekstensifikasi sapi dengan sawit, jemput sakit pulang sehat, pembangunan percontohan kopi daerah bengkulu selatan, peningkatan ketepatan sasaran program sosial (PKH, Rastra dan lain-lain), peningkatan infrastruktur dasar dan prioritas terutama di dalam kota, pembangunan Tebat Gelumpai dan Tebat Rukis, pengembangan pariwisata (arung jeram dan rally rakit) dan penataan kawasan pantai Pasar Bawah.
Diakui Gusnan dalam mencapai visi, misi dan program prioritas yang telah direncanakan tentunya banyak sekali permasalahan dan hambatan. Namun hal tersebut bukan suatu alasan untuk tidak melaksanakan program yang menjadi prioritas, demi kesejahteraan masyarakat dan menuju Bengkulu Selatan yang elok, maju, aman dan sejahtera (EMAS).
“Dengan keyakinan dan dukungan masyarakat seluruhnya, insya allah pasti kita akan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada untuk kita bisa lebih maju lagi.” tandasnya.
Gusnan berharap melalui Musrenbangkab ini berbagai program dan kegiatan yang diusulkan untuk tahun 2020 baik itu hasil musrenbang dan hasil pokok-pokok pikiran DPRD dapat didiskusikan serta dikritisi secara konstruktif dan komprehensif.
“Hasil musrembang dan hasil pokok pokok pikiran dapat didiskusikan serta dikritisi secara konstruktif dan komprehensip,sehingga dapat menghasilkan dokumen perencanaan yang rasional dan realistis sesuai dengan kemampuan pendanaan yang ada.” tutup Gusnan.