Kepahiang| Bengkulu, sinarnusantaranews.com – Dengan menunjukkan Amanah yang dipercayai oleh masyakarat, Wabup H. Zurdin Nata S.Ip, MM step by step melaksanakan tugas dan tupoksinya sebagai Wakil Bupati Kabupaten Kepahiang dengan penuh tanggung jawab hari Juma’t yang penuh barokah dan khitmad, melaksanakan blusukan ke pasar tradisional Kepahiang dan meninjau los-los yang digunakan para pedagang berjualan dan mendengar secara langsung keluh dan kesah para pedagang dan pengunjung. Tidak hanya itu Wakil Bupati Kepahiang, Bengkulu H. Zurdi Nata S.Ip MM, menyatakan bahwa aktivitas pasar malam tak memberikan efek positif bagi daerah.
Bahkan, Nata menegaskan pasar malam selama ini merusak taman kota dan memberi efek negatif kepada para pedagang lokal di pasar Kepahiang.
Nata juga menyoroti aset taman kota yang terkesan terbengkalai. Nata minta OPD terkait untuk memaksimalkan aset yang sudah dibangun.
“Sesuai janji politik kita saat kampanye salah satunya penataan kembali taman kota dan pasar Kepahiang. Kedepan untuk menjaga aset taman kota tidak boleh lagi pasar malam digelar taman kota, karena merusak aset yang ada. Secara ekonomi juga pedagang lokal kita dirugikan, karena masyarakat banyak belanja di pasar malam,” tegas Nata saat sidak ke taman kota, Jum’at (06/03) pukul 08.30 Wib.
Nata minta lintas sektoral, dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk menjaga dan mengoptimalkan fungsi aset yang ada di taman kota. Selain itu Nata juga minta Dinas Lingkungan Hidup untuk memprioritaskan masalah kebersihan.
“Disini (taman) ada tribune, ada WC umum, ada pasar kuliner dan musholah. Kedepan kita tata dan kelola dengan baik. Taman ini pungsinya betul-betul dijadikan tempat rekreasi dan dijaga sehingga tidak lagi dijadikan tempat orang ngisap lem aibon, itu buktinya banyak kaleng aibon,” ujar Nata semberi menunjuk kaleng aibon.
Usai sidak taman kota, Wabup Nata meluncur ke Pasar pagi, disana Wabup mendapati keluhan pedagang sayur lantaran banyak pedagang sayuran yang menggelar dagangan dibahas jalan. Tak hanya membuat jalan menjadi sempit, hal itu juga berdampak bagi padang sayuran didalam los karena sepi pembeli.
“Soal pedagang ini nanti kita lakukan secara persuasif dengan mengundang lintas sektoral dan pedagang untuk duduk bersama agar dapat kembali berjualan didalam los,” pungkas Nata. (FB)