JAKARTA, SNN – Sebanyak 1 Juta di 285 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, disampaikan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kemarin, bahwasanya ada kegandaan pemilih.
Awalnya kegandaan berjumlah 76 daerah, kemudian bertambah menjadi 285 daerah, jadi ada peningkatan, tutur Viryan, Komisioner KPU .
“Jadi 285 kemudian kan berarti sampai 50%, maka dugaan ganda bisa kita ambil rata-rata mungkin sekitar angka 1 sampai 2 juta,” kata Viryan saat dikonfirmasi, Senin (10/9/2018).
Viryan juga mengatakan, bahwa data kegandaan itu bisa saja bertambah dan bisa mungkin berkurang namun, prinsipnya seluruh pemilu di daerah terus menindaklanjuti data tersebut sejak 7 September yang melibatkan Bawaslu dan peserta pemilu di daerah.(dilansir dari sindonews.com)
3 Pulau Cantik Penuh Pesona Di Gorontalo
Untuk mencermati kegandaan data pemilih tersebut, di tingkat Provinsi langsung melakukan rapat koordinasi bersama setelah mendapatkan informasi terkait, ada pula yang menggelar rakor di tingkat Kabupaten/Kota.
“Karena sudah menerima datanya bisa langsung dicek. nah sebagian dari hasil pengecekan itu mengatakan data ini data DPS (daftar pemilih sementara) dan sudah ditindaklanjuti,” ujar Viryan.
Selain itu, Viryan juga meminta kepada seluruh partai politik peserta pemilu untuk aktif memberikan pencermatan terhadap DPT yang sudah ditetapkan beberapa waktu lalu. Sehingga, klaim 25 juta pemilih ganda juga bisa dibersihkan oleh petugas pemilu di lapangan.
“Ini kan baru informasi yang sedang dikonsolidasikan dari bawah. Nanti secara lengkap akan kami sampaikan,” tandasnya.