BENTENG, SNN – Bendahara RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah dan seorang perawat yang berinisial YY diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan unit Tipikor Mapolda Bengkulu, Rabu kemarin.
Operasi Tangkap Tangan yang dipimpin langsung AKBP Adi Arisandi, S.Ik, Kasubdit beserta Kanit Tipikor Kompol Imam Wijananta, Tipikor Polda Bengkulu dan 4 anggota tersebut berlangsung sekira pukul 16.00 WIB terkait dana Gabungan Usaha (GU) RSUD Bengkulu Tengah dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas,diduga adanya pemotongan 10 persen dari pencairan per-tiga bulan sekali oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Benteng.
Saat dikonfirmasi melauli akunWhatsaap, Kepala bagian Hubungan Masyarakat ( Kabid Humas) Mapolda Bengkulu, AKBP Sudarno, Ssos, MH mengatakan realease kegiatan OTT tersebut menunggu gelar perkara.
“realeasenya tunggu gelar perkara ya”ujar Sudarno, Kamis (8/11/2018).
Sementara itu, Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Septi Peryadi, S.Tp mengakui baru mendapat informasi tentang adanya OTT di Bengkulu tengah. Ia mengakui belum menerima informasi secara jelas siapa yang terjari OTT tersebut.
“ini kebetulan saya baru pulang dari DL dan belum sampai ke Bengkulu Tengah, kalaupun itu benar terjadi OTT yang melibatkan oknum ASN di Bengkulu tengah tersebut, maka untuk kasus ini tidak ada ampun,”tegasnya
Namun Septi berharap biarkan proses hukum yang berjalan dan aparat melaksanakan tugasnya dengan baik. siapapun yang melakukan penyimpangan tersebut maka harus merasakan resikonnya.