BENGKULU TENGAH, SNN – Diduga jebolnya Pipa Induk menyebabkan Kurangnya pasokan air yang mengalir ke rumah warga hingga mengganggu aktivitas serta produktivitas kerja, Warga Desa Karang Tinggi pertanyakan kinerja PDAM Tirta Raflesia Bengkulu Tengah terkait distribusi air bersih.
Pada dasarnya kebutuhan masyarakat sangat bergantung pada air bersih yang diselengarakan PDAM seperti mandi, cuci dan kakus( MCK) maupun kegiatan lainnya yang menggunakan air namun hal ini sangat berbeda dengan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah khususnya Desa Karang Tinggi yang masih sangat merasa kekurangan pasokan air bersih ke rumah mereka.
Hal ini dikeluhkan salah satu warga Karang Tinggi Jhasa Putra terkait jebolnya pipa induk yang belum diperbaiki hingga beliau sangat merasa terganggu kegiatan sehari hari akibat kurangnya pasokan air bersih di rumahnya, diperparah lagi beliau harus mengungsi ke desa lain guna memperoleh air bersih.
“Dalam pelayanannya kurang baik, bahkan dalam musim panas maupun hujan terkadang air sama sekali tidak mengalir, dan ini sangat mengganggu aktivitas serta produktivitas warga, bahkan saya juga sempat mengambil air ke desa lain” Keluhnya
Jhasa Putra juga menambahkan macetnya air bersih ini tidak hanya terjadi beberapa bulan ini saja namun sudah berlangsung selama empat bulan karena pipa induk yang pecah di daerah mereka belum terlihat ada perbaikan.
“Saya melihat saluran yang jebol juga belum diperbaiki, lebih kurang 4 bulan, ini sangat menimbulkan pertanyaan bagi kami, kenapa sampai selama itu belum ada perbaikan, apa tidak berkerja sehingga tidak bisa diperbaiki, apa setelah ada laporan masuk baru diperbaiki dan apakah akan mencari solusi tentang permasalahan yang itu saja? Tegasnya. Saat dikonfirmasi, direktur PDAM mengaku bahwa sudah berkerja sebaik mungkin, apabila ada laporan dari masyarakat, kades, bahkan camat sekali pun, selalu kita tindak lanjuti,”
Arwin Binardi