BENGKULU SELATAN, SNN – Untuk melindungi masyarakat dari makanan dan obat yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan berisiko bagi kesehatan, Balai Pengawas Obat dan Makanan bersama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dan Usaha Mikro (Koperindag) Bengkulu Selatan serta Tim Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) melakukan pengawasan ke desa-desa, Senin (9/9).
Kali ini ada tiga desa yang menjadi sampel. Yakni Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna, Desa Ketaping Kecamatan Manna dan Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir.
Ketua Tim BPOM Bengkulu, Drs. Evni Jasril, Apt, MM pihaknya akan memeriksa makanan dan jajanan yang dijual warung-warung, kantin sekolah, mini market, retail dan pasar.
“Kita akan menguji apakah ada bahan-bahan yang membahayakan kesehatan misalnya boraks, formalin, pewarna dan lainnya,” jelas Evni.
Menurut Evni, Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang dijual dan disediakan untuk masyarakat tersebut aman untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagang dan Usaha Mikro (Koperindag dan UM), Rustam Affandi menyampaikan bahwa tiga desa yang dikunjungi oleh tim BPOM berkesempatan untuk mewakili Provinsi Bengkulu di tingkat nasional pada ajang lomba Keamanan Pangan Desa tahun 2019.
“Pengawasan yang kita lakukan ini juga melibatkan kadee keamanan pangan desa dari unsur karang taruna, PKK dan guru. Untuk pengujian makanan, kita sudah ada alatnya,” jelas Rustam.
Kegiatan pengawasan makanan dan obat ini akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 9 hingga 11 September 2019.
Pewarta : Aslan Hasibuan
Editor : Cyntia Pramesti S.A.P