Home / Daerah / Bengkulu / Semoga di Tahun 2023 Enam Masalah Tak Terulang di Bengkulu “Bersama Senator”

Semoga di Tahun 2023 Enam Masalah Tak Terulang di Bengkulu “Bersama Senator”

Hj Riri Damayanti John Latief
 

Bengkulu, sinarnusantaranews.com – Bencana dan takdir tak dapat di prediksi oleh manusia namun semuanya sudah kehendak Allah SWT, di tahun 2023 besar harapan Senator Bengkulu beserta masyarakat hal-hal yang telah terjadi di tahun 2022 takkan terulang di tahun 2023.

Salah satu peran penting Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia untuk kemajuan bangsa adalah melakukan fungsi pengawasan. Pengawasan itu dilakukan terkait pengawasan kelembagaan maupun pengawasan perseorangan terkait pelaksanaan undang-undang oleh pemerintah daerah.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mencatat enam masalah Bengkulu yang cukup krusial yang menurutnya perlu diperhatikan oleh sejumlah kementerian terkait sehingga persoalan yang sama tidak kembali terjadi dan menyusahkan masyarakat.

“Pertama soal banjir. Sepanjang tahun 2022 ini masih sering terjadi bahkan di beberapa daerah sampai menghilangkan nyawa. Upaya terpadu dan sistematis sangat diperlukan untuk menyelesaikan persoalan banjir di Bengkulu secara menyeluruh,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (26/12/2022).

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini juga mencatat seringnya terjadi kelangkaan dan mahalnya harga gas gas elpiji 3 kilogram sehingga membuat kalangan masyarakat menengah ke bawah mengalami kesusahan.

“Juga termasuk kelangkaan bahan bakar minyak jenis tertentu. Kasihan masyarakat untuk mendapatkan sumber energi ini harus antri berlama-lama sehingga banyak waktunya yang terbuang secara tidak produktif. Semoga hal seperti ini tidak terjadi di 2023,” harap Hj Riri Damayanti John Latief.

Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini melanjutkan, ia juga berharap tidak adanya kriminalisasi terhadap para petani dalam penyelesaian konflik agraria yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan.

“Kepada saya masyarakat juga mengeluhkan masalah ketersediaan pupuk. Kalaupun tersedia, harganya semakin mahal dan ini sangat memberatkan bagi petani. Sekitar pertengahan bulan Oktober 2022 kemarin saya dengar bahkan di Rejang Lebong petani sampai harus berhutang ke tengkulak untuk bertahan hidup salah satunya karena soal pupuk ini,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, tak kalah penting adalah perlunya perbaikan infrastruktur untuk perbaikan ekonomi masyarakat, bahkan mencegah terjadinya kehilangan nyawa di tengah-tengah masyarakat.

“Pernah terjadi di Bengkulu Selatan sekitar bulan April 2022 kemarin jembatan ambruk sampai mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Insya Allah semua masalah ini akan saya sampaikan kepada kementerian terkait untuk direspon sehingga di 2023 masalah-masalah seperti ini tidak sampai terjadi kembali,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.  (FB)

About adminSNN

Check Also

Senator Riri Siap Bersinergi Menurunkan Angka Kemiskinan

Hj Riri Damayanti John Latief di bersama Bupati dan wakil bupati Kepahiang beserta ibu bupati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *