KOTA BENGKULU, SNN – Anggota DPRD Kota Bengkulu minta Pemerintah Provinsi berikan solusi terkait pencemaran sungai Bengkulu yang sudah terjadi selama bertahun-tahun, namun tetap dilakukan distribusi air kotor oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu ke rumah rumah.
Perlu diketahui diduga pertambangan batu bara dan dua pabrik karet di hulu sungai menjadi penyebab utama menigkatnya kekeruhan sungai di Bengkulu, sudah mencapai 8.000 NTU bahkan pernah meningkat hingga 24.000 NT,U sedangkan kemampuan PDAM tirta Dharma hanya mampu menjernihkan di bawah 1.000 NTU.
Secara otomatis distribusi air bersih yang selama ini digadang-gadang pihak PDAM hanya sebatas kebohongan belaka, pasalnya menyisakan 7.000 NTU lebih yang belum terjernihkan namun langsung didistribusikan PDAM kepada masyarakat, hal ini mendapat tanggapan serius dari Ketua Komisi III DPRD kota Bengkulu Sudisman yang dengan tegas meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil solusi persoalan bertahun tahun ini.
“yang lebih berkompeten menyelesaikan persoalan sungai itu Pemerintah provinsi, secara tidak langsung distribusi air yang selama ini dilakukan PDAM adalah air kotor, meskipun sebelumnya pihak Provinsi pernah mecari solusi tetapi tidak juga terselesaikan sampai saat ini,dan air terus mengalir”
Mengenai bahaya bagi kesehatan masyarakat terkait air kotor yang diduga ada zat-zat kimia berbahaya yang didistribusikan pihak PDAM kepada msayarakat, Caleg Partai Hanura Kota Bengkulu ini juga meminta Pemerintah serius menyelesaikan persoalan yang sudah terjadi bertahun tahun namun sampai detik ini belum ada jalan keluar dan masyarakat terus disuguhi air kotor.
“jelas air kotor itu mempengaruhi kesehatan masyarakat,kita berharap ini Pemerintah Provinsi betul betul serius menangani permasalahan klasik ini, DPRD kota Bengkulu mnghimbau pemerintah provinsi untuk menyelesaikan kekeruhan air itu,karena itu wewenang mereka”Tutupnya
Pewarta : Arwin Binardi