BOGOR, SNN – Musibah banjir dan tanah longsor sedang menimpa Indonesia, salah satu lokasinya, Desa Kiara Pandak, Sukajaya, Kabupaten Bogor. Akibat musibah tersebut sebanyak 255 rumah rusak berat dan 600 warga mengungsi ke kantor desa, sekolah dan pondok pesantren. Sehingga TNI-Polri turun kelapangan bersama masyarakat bergotong royong melakukan evakuasi korban ke lokasi banjir, Sabtu (04/01).
Regident Satlantas Polres Kabupaten Bogor Iptu Dicky Anggi Pranata, ikut membantu proses evakuasi tersebut menjelaskan, pihaknya bersama TNI dan warga berhasil mengevakuasi sejumlah orang.
Berdasarkan keterangan, salah satu warga yang dibantu yakni Gopal warga Kampung Babakan Lebak. Gopal (30) terluka karena menghindari material yang terbawa longsor akibat hujan deras dan banjir. Karena Desa Kiara Pandak merupakan daerah terisolir akibat bencana, korban sempat menahan sakit tanpa pengobatan cukup lama, sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.
“Saat kita temukan, kondisinya sudah lemah tak berdaya. Korban sudah sempat kejang. Ada luka infeksi di bagian kaki yang sudah menghitam dan membiru, serta mulai membusuk,” ujar Dicky melalui keterangan tertulisnya, Minggu (05/01).
Lanjutnya tidak mudah mengevakuasi Gopal karena tidak bisa dilalui kendaraan bermotor dan medannya terjal. Akhirnya ia dan anggota TNI menggotong Gopal dengan menggunakan kain sarung yang dikaitkan ke bambu.
“Kita bawa ke posko dengan menggotong menggunakan bambu menuju tempat pengobatan yang berjarak 7 Kilometer,” terangnya.
Setelah sampai di Posko Desa Harkat Jaya, sambung Dicky, korban sempat ditangani dokter. Namun karena kondisi lukanya cukup serius, korban akhirnya dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
“Sekarang sudah dirujuk ke rumah sakit. Semoga korban kembali sehat,” ujarnya.
SUMBER