JAKARTA, SNN – Menkes buka suara ‘Salah sendiri beli’. Terawan menyampaikan bahwa yang semestinya memakai masker adalah orang-orang yang sakit atau yang berisiko tertular karena pekerjaan saja. Masyarakat yang sehat tidak perlu pakai masker agar muncul efisiensi sehingga harga akan rasional sendiri. Dilansir dari
Ia mengaku telah melakukan pengecekkan disejumlah pabrik masker. Menurutnya, pabrik kini telah punya daftar prioritas pemasokan masker. Terawan sempat berucap “Masker, Salahmu sendiri kok beli ya” kata Terawan di Halim Perdanakusuma, Sabtu (15/2).
Pemprov DKI menyebut harga masker mahal karena ada kelangkaan bahan baku. Sampai saat ini belum ada penimbunan masker untuk memainkan harga.
Dibuktikan dari penelusuran detik.com di beberapa market place e-commerce, Senin (3/2), harga masker yang tercatat paling tinggi sebesar Rp 3 juta per pak untuk masker jenis N95, tertulis di keterangan per pak berisi 25 masker (detik.com 18/02/2020).
Suasana panik akibat virus corona, menyebabkan masyarakat berpikir tidak rasional seperti ramai-ramai memborong masker. Hal ini menyebabkan timbulnya berita hoax dimana-mana bahwa virus corona sudah mewabah Indonesia.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa virus Corona COVID-19 ini memang sudah mewabah di beberapa negara namun sudah dipastikan oleh Kementerian Kesehatan RI bahwa virus mematikan tersebut ‘negatif’ menyerang masyarakat Indonesia (detik.com 19/2). Oleh karena itu sudah seharusnya kita lebih jeli lagi mencerna informasi agar tidak mudah termakan berita hoax.
Sebagai masyarakat yang cerdas kita semestinya mengikuti anjuran Menkes soal pemakaian masker untuk mewujudkan keefisiensian.
Warga ramai-ramai menggunakan masker di Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang. Hal itu dilakukan untuk antisipasi virus corona. (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Penulis : Anissyah Bella
Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, Prodi Pend. Bahasa Inggris