KOTA BENGKULU, SNN – Jelang penyaluran beras dan mie (rasmie) tahap ketiga yakni di Kecamatan Singaran Pati dan Kecamatan Ratu Agung yang direncanakan pada tanggal 2 Mei nanti, Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wawali Dedy Wahyudi live di radio streaming Hidayah dari Balai Kota bersama Camat Ratu Agung dan Camat Singaran Pati.
Helmi juga live di fanspage facebook H.Helmi Hasan, SE sedangkan Instagramnya @helmihasanofficial. Dedy juga live di akun facebooknya Dedy Wahyudi. Dalam live itu, Helmi minta Camat Ratu Agung dan Camat Singaran Pati memastikan seluruh warga di kecamatannya dapat rasmie. Selagi dia warga Indonesia dan selagi masih hidup maka harus dipastikan dapat atau kebagian bantuan rasmie.
“Seluruh warga negara Indonesia yang saat ini ada di Kota Bengkulu, asalkan masih hidup harus dapat. Karena kita (pemerintah) menyuruh warga stay at home maka pemerintah sudah seharusnya memberikan bantuan beras agar masyarakat tetap bisa makan. Jadi camat tolong pastikan semuanya dapat bantuan di penyaluran rasmie tahap ketiga nanti,” ujar Helmi.
Wawali Dedy Wahyudi kemudian bertanya kepada masing-masing camat bagaimana bila masih ada warga yang tidak dapat rasmie. Camat Singaran Pati, Saipul mengatakan bahwa pihaknya siap akan mendata dan mengusulkan kembali agar semua warga dapat bantuan.
“Insyaallah akan kita susulkan atau usulkan kembali. Kita akan pastikan semua warga walaupun dia tidak punya KK tetap akan kami usulkan dapat. Kita memastikan seluruh warga Kota Bengkulu dapat semua,” ujar Saipul sembari mengatakan ada 11,8 ribu KK yang tercatat di Kecamatan Singaran Pati.
Hal senada dikatakan Camat Ratu Agung bahwa semua warga akan dibagikan beras dan mie tersebut. Dedy kemudian menjelaskan bahwa bantuan rasmie yang dilakukan Pemkot Bengkulu ini pertama dan satu-satunya di Indonesia karena penyalurannya merata, bukan hanya diperuntukkan untuk warga yang miskin saja.
“Ini baru pertama kali se Indonesia. Belum pernah ada di daerah lain, bantuan merata untuk seluruh masyarakat. Biasanya bantuan hanya untuk masyarakat yang miskin saja. Ini bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat bagaimana agar seluruh masyarakat mendapatkan perhatian di tengah wabah Covid-19 ini,” jelas Dedy.
Helmi dan Dedy juga membacakan sekaligus menjawab setiap pertanyaan yang ditulis oleh masyarakat/penonton di kolom komentar. Seperti pertanyaan salah satu warga yang bertanya kenapa saat ini Helmi dan dedy lebih suka dan lebih sering live di media sosial.
Dijawab oleh Helmi karena saat ini pemerintah kerja dari rumah. “Jadi tetap kerja tapi melalui medsos. Kenapa melalui medsos, karena jangkauannya juga lebih luas. Di sini kami juga bisa mendengar saran,kritik dan masukan dari masyarakat. Kalau ada hal yang terlupakan dari pemerintah, kita bisa lakukan perbaikan.”
Helmi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan medsos secara bijak dan untuk hal-hal yang positif saja. Bukan tempat menebar kebencian, menebar firnah, bikin sakit hati orang dan lainnya. Tapi jadikan medsos sebagai ajang menambah pertemanan, berbagi ilmu, saling mengingatkan dan silaturahmi. (Rls/Red)