Sinar Nusantara News Portal Berita Sinar Nusantara NewsKEPAHIANG, SNN – Dengan kenikmatan hidup yang begitu disyukuri hingga tak terhingga pahala yang selalu dikucurkan oleh Allah SWT, dan dengan rasa kekeluarga yang begitu kental yang ditunjukan oleh masyarakat Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berbondong-bondong membangun silaturahmi bahkan otoritas begitu besar sehingga masyarakat sangat bangga dengan adanya sosok pemimpin yang peduli dengan adat istiadat dari leluhur yang sudah hampir sirna rasa kebersamaannya, dan sekarang tumbuh dan mengental di darah masyarakat begitu antusias menanggapi rasa hubungan silaturahmi yang sekarang dibentuk oleh sosok pemimpin beitu arif dan bijaksana, Minggu (27/10).
Adapun rangkaian pada kegiatan HUT Desa Pekalongan yang ke-96 dan sedekah bumi (sukuran) di desa sebagai berikut, dari pembentukan panitia, lalu sunatan masal secara gratis, pentas seni kuda kepang dan pentas wayang kulit semalam suntuk,
Acara tersebut dihadiri berbagai kalangan OPD bahkan sampai ke Pengusaha besar. Dari pantauan media SNN tampak hadir Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid MM IPU, Sekda Zamzami, Dan Pom Rejang Lebong Supri, anggota DPRD Provinsi Edwar Samsi, anggota DPRD Kepahiang, Kepala Dinas PUR Kepahiang, Dinas Pertanian, Kapolsek Ujan mas, Babin Kantipmas dan tidak ketinggalan dari awak media baik elektronik maupun cetak.
Saat ditemui awak media SNN Kepala Desa Pekalongan menjelaskan, “acara ini merupakan bentuk rasa syukur kami masyarakat Pekalongan atas nikmat yang Tuhan berikan kepada kami baik nikmat iman, nikmat sehat, nikmat rezeki yang melimpah dari hasil panen perkebunan kami masyrakat, dengan dasar itu sudah sangat sepatutnya kita bersyukur dari hal-hal yang terkecil hingga yang tak ternilaikan yang selalu diberikan Allah SWT, dengan itu kami masyarakat merayakan syukuran ini dan sekaligus memperingati hari jadi Desa Pekalongan ini yang ke-96 tahun”.
“Disamping itu kita juga merayakan hari jadi yang ke 7 seni kuda kepang yang kami beri nama Sri Turonggo Budoyo yang mana seni adalah kental bagi kami budaya khas Jawa, maka dari itu kami dan masyarakat sudah selayaknya melakukan kegiatan syukuran ini secara rutin”, ungkap Edi Susanto dengan nada yang lantang.
Dan diwaktu yang berbeda kita meminta ketarangan masyarakat desa, Yatno (43) yang menjelaskan, “adat istiadat dan budaya di desa kami ini sangat kami kukuhkan bahkan kami masyarakat sangat bersyukur juga atas pemimpin desa kami ini yang mana betul-betul memperhatiakn masyarakat baik dari kalangan kecil maupun kalangan besar bahkan budaya dan adat istiadat di desa kami ini sangat beliau jujung tinggikan bahkan beliau secara langsung terjun dan ikut dalam setiap pelaksanaan kegiatan maupun hajatan di desa ini tanpa mengenal lelah, dan kami sangat mendambakan pemimpin seperti ini dan patut dijadikan panutan dan cinta tauladan”, ungkapnya dengan bangga.
Pewarta : Fheby
