JERMAN, SNN – Siapa yang pernah nonton film Cinderella, Snow White, dan Beauty and The Beast? Pastinya semua pernah nonton dongeng legendaris yang disukai anak-anak bahkan dewasa, dengan jalan cerita yang penuh magis dan latar cerita yang dapat membuat kita berimajinasi. Tapi tahukan anda, hutan belantara, kastil megah, dan pedesaan asri sebagai latar tempat dalam dongeng tersebut sebenarnya ada di dunia nyata. Penasaran di mana tempatnya?
Kastil Neuschwanstein
Kastil Neuschwanstein dibangun pada abad ke-19 oleh Raja Ludwig II. Awalnya, raja yang pemalu dan penyendiri tersebut membangun Kastil Neuschwanstein di puncak bukit dan menghadap Lembah Hohenschwangau untuk tempatnya menyepi. Raja Ludwig II ingin supaya kastil ini sempurna, sampai-sampai pembangunannya memakan waktu belasan tahun. Sayangnya, pada waktu Ludwig II meninggal dunia tahun 1886, istana masih jauh dari selesai. Pada kenyataannya penyelesaian pembangunan Neuschwanstein tidak pernah direncanakan. Dan pada saat meninggalnya Raja Ludwig II, belum ada konsep penggunaan dari banyak ruangan yang dibangun. Untuk menjamin kelancaran kunjungan turis, beberapa ruangan dan ruang pengadilan diselesaikan lebih dahulu. Pada awalnya pengunjung diijinkan masuk dengan bebas, ini menyebabkan mebel dan perabot ruangan menjadi cepat rusak.
Yang jelas, Raja Ludwig II tidak pernah ingin istananya dilihat oleh masyarakat umum. Tetapi tidak lebih dari 6 minggu kemudian setelah Raja Ludwig II meninggal, Gubernur Luitpold memerintahkan agar istana dibuka untuk pengunjung umum. Pemerintah bermaksud membayar hutang pembangunan istana itu pada tahun 1899.
Sejak mulai saat itu sampai dengan perang dunia ke I, Neuschwanstein menjadi sumber pendapatan bagi House of Wittelsbach. Istana Ludwig II ini barangkali merupakan satu-satunya sumber pendapatan dari keluarga kerjaan Bavaria sampai tahun 1914.
Istana selamat dari kehancuran dari Perang Dunia II, karena lokasinya yang terpencil. Sampai dengan tahun 1944 digunakan sebagai tempat menyimpan barang rampasan Nazi dari Perancis. Pada waktu berakhirnya PD II, Reichsbank Jerman menyimpan emas di istana ini, dan pada akhir perang dipindahkan entah kemana.
Pada bukan April 1945, Tentara Nazi bermaksud meledakkan istana untuk menghindari benda-benda seni agar tidak jatuh ke tangan musuh. Tetapi, rencana itu tidak jadi dilaksanakan oleh SS-Gruppenfuhrer yang sudah ditunjuk sebagai pelaksana. Dan pada akhir Perang Dunia II Istana masih utuh, tidak rusak dan diserahkan kepada Sekutu.
Neuschwanstein adalah simbol dunia era Romantisme. Tahun 2007, istana ini menjadi finalis dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, tetapi tidak masuk dalam daftar Peninggalan Dunia UNESCO.
Kini, Kastil Neuschwanstein menjadi kastil yang paling banyak dikunjungi turis di Jerman. Saking megahnya kastil ini, Walt Disney menjadikannya inspirasi pembuatan Magic Kingdom.
Baca Juga :
Linderhof Palace
Meski tidak sempat merampungkan Kastil Neuschwanstein, Raja Ludwig II sempat membangun Istana Linderhof sampai selesai. Nama istana ini berasal dari pohon Linden yang berada di pekarangan. Kini, pohon tersebut sudah berusia 300 tahun. Istana ini terletak di Ettal dan bisa kamu kunjungi dengan mengikuti day-trip dari Munich. Harga tiket masuk Istana Linderhof 8.50 euro, tapi bagian tamannya gratis untuk umum.
Bagian paling menarik dari istana ini adalah Venus Grotto, sebuah gua di dalam istana yang berisi danau buatan tempat Raja Ludwig II banyak menghabiskan waktu.
Black Forest
Black Forest atau German Schwarzwald adalah barisan hutan dan bukit yang memiliki banyak pohon pinus berbatang hitam. Suasana hutan yang suram ini kabarnya adalah inspirasi di balik cerita-cerita Brothers Grimm yang kemudian diadaptasi Disney menjadi Cinderella, Hansel & Gretel, Sleeping Beauty, Rapunzel, dan masih banyak lagi. Black Forest sendiri punya Danau Titisee Lake sepanjang 2 kilometer dan Air Terjun Triberg, salah satu air terjun tertinggi di Jerman. Tak hanya itu, Black Forest juga dikelilingi kota-kota kecil menawan, seperti Baden-Baden yang terkenal akan spanya, serta Calw yang tenang dan cantik.
Hutan ini terletak di Jerman, tepatnya di bagian barat daya kota Baden-Baden. Terkenal dengan aura mistis dan misterinya, banyak wisatawan yang penasaran untuk mengunjungi hutan ini. Maka tak heran bila jumlah wisatawan yang datang terus meningkat terlebih di musim panas.
Selain rasa penasaran, Black Forest memiliki keindahan yang tak tertandingi. Wisatawan yang datang ke tempat ini akan disuguhi pemandangan lebatnya pepohonan dan Lembah Murg di sepanjang Jalan Raya Black Forest.
Di sini wisatawan bukan hanya bisa berwisata alam di hutan, ada juga danau glasial dan air terjun dengan suara yang menggelegar. Ada pula jam cuckoo yang besarnya hampir sama dengan sebuah rumah.
Saat menelusuri hutan, wisatawan akan melihat pedesaan, hamparan padang rumput, dan kawah di dalamnya. Hiking dan bersepeda adalah kegiatan utama yang sering dilakukan wisatawan saat datang ke hutan.
Pemandangan alam yang menakjubkan mampu menghapus rasa letih karena menempuh perjalanan yang cukup jauh. Belum lagi mereka bisa berinteraksi dengan wisatawan asing lainnya dan penduduk asli hutan.
Hal indah lainnya yang terkenal dari hutan ini adalah banyaknya restoran yang menyajikan makanan-makanan yang rasanya sangat nikmat. Wisatawan pun sering menyebut hutan ini sebagai surga makanan. Makanan yang paling terkenal adalah kue cuckoo, gedre cokelat, dan daging ham asap. Bir di hutan ini juga menjadi favorit bagi banyak orang.
Rasanya tidak cukup sehari untuk mengeksplorasi keindahan dan keromantisan Black Forest. Banyak wisatawan yang sering menginap untuk menghabiskan waktu liburan mereka.
Di hutan itu, banyak penginapan nyaman yang berjejer dan lokasinya dekat dengan restoran. Bila Anda berniat mengunjungi hutan ini, Anda bisa mengambil paket liburan dengan harga £645 atau seharga Rp 11,2 juta.
Rakotzbrucke Bridge
Jembatan kuno berbentuk setengah lingkaran seperti ini banyak terdapat di Eropa. Salah satunya adalah jembatan Rakotzbrucke di Taman Kromlau.
Berdasarkan dari beberapa sumber , legenda di balik jembatan ini dikembangkan secara terpisah di seantero Eropa. Dalam kebanyakan kasus, pembangun jembatan dengan iblis akan saling berdebat – pembangun membuat kesepakatan bahwa iblis akan membangunkan jembatan dengan imbalan jiwa makhluk hidup pertama yang menyeberangi jembatan. Biasanya, pembangun menemukan cara untuk mengelabui iblis dengan mengumpan seekor binatang agar menyeberang jembatan demi menyelamatkan nyawa manusia. Legenda Rakotzbrücke berakhir dengan cara berbeda – setelah jembatan selesai, pembuatan jembatan berjalan melintasi jembatan dan memberikan hidupnya sendiri sebagai gantinya.
Batu-batu yang menyusun jembatan adalah batu nisan dan juga basal, yang sebagian besar berasal dari pertambangan di Sächsischen Schweiz, sebuah pegunungan di Saxony, Jerman. Beberapa batu memiliki asal-usul yang jauh dari Skandinavia, dan jembatan itu sendiri adalah salah satu dari sedikit bagian taman yang tidak menggunakan bahan-bahan lokal sebagai material utama.
Anehnya, jembatan Rakotzbrücke (Rakotz Brucke) yang penampkannya bergaya abad pertengahan ini baru saja dimulai pada tahun 1860-an. Struktur melengkung yang halus yang membentang di atas perairan Rokotzsee dikenal sebagai Jembatan Iblis – terkesan sangat tidak biasa, berbahaya, dan ajaib dalam menciptakan ilusi optik. Lengkungannya yang tinggi dan refleksi yang indah di dalam air menciptakan ilusi sebuah lingkaran batu utuh. Jelas, saat jembatan itu dibangun, arsitek menganggap estetika jembatan lebih tinggi daripada kegunaannya tanpa mengindahkan keselamatan orang yang akan melintasinya. Orang mungkin benar-benar bertanya-tanya apakah itu memang dimaksudkan hanya untuk tujuan menyeberangi danau? Pada kenyataannya, kini penyeberangan melewati karya arsitektur ini dilarang, untuk kelestarian hingga generasi mendatang.
Untuk mencapai jembatan Rakotzbrucke, kamu dapat berkendara selama dua jam dari Berlin ke Azalea and Rhododendron Park Kromlau. Taman tersebut terbuka untuk umum dan gratis, tapi turis yang berkunjung tidak diperbolehkan untuk menyebrangi jembatan Rakotzbrucke atas alasan pelestarian.
Rothernburg Ob Der Tauber
Rothenburg ob der Tauber merupakan kota kecil yang berada di antara Frankfurt dan Munich. Kota ini menjadi magnet wisata karena rumah-rumahnya masih mempertahankan arsitektur Eropa abad pertengahan. Dahulu, Rothernburg termasuk kota yang makmur di bawah pemerintahan Bürgermeister Heinrich Toppler. Ketika berkunjung ke sini, wisatawan dapat melihat Gereja St. Jacob yang menyimpan mahakarya pemahat terkenal Tilman Riemenschneider, menara balai kota, dan tentunya ikut walking tour keliling Rothenburg.
Editor : Andita
Dari Berbagai Sumber